Pertanyaan klasik, tapi akan selalu hadir sepanjang masa adalah, bisakah kita merubah takdir yang sudah tertulis bagi kita? sebuah pertanyaan sederhana yang jawabannya tidak sederhana. Kita tidak bisa mengatakan bisa atau tidak. Akan tetapi kita harus merinci macam macam takdir beserta penjelasannya.
Secara garis besar takdir dibagi menjadi dua macam yaitu "takdir yang tidak dapat diubah dan takdir yang dapat diubah".
Takdir yang tidak dapat diubah adalah takdir yang merupakan ketetapan Allah, yang secara mutlak terjadi karena kehendak Allah. Dan Allah memang tidak memberikan ruang kepada kita untuk mengubahnya. Adanya syurga dan neraka,
adanya senang dan susah, adanya langit dan bumi, semua itu adalah kehendak Allah yang mungkin bisa dirubah. Meskipun seseorang berusaha memalsukan nasabnya, atau dia tidak mau mengakui ibu dan ayah kandungnya, tetapi semua tidak akan pernah mengubah statusnya sebagai anak kedua orang tuanya.
adanya senang dan susah, adanya langit dan bumi, semua itu adalah kehendak Allah yang mungkin bisa dirubah. Meskipun seseorang berusaha memalsukan nasabnya, atau dia tidak mau mengakui ibu dan ayah kandungnya, tetapi semua tidak akan pernah mengubah statusnya sebagai anak kedua orang tuanya.
Selain itu, ada pula takdir yang dapat diubah. Dalam Al-Quran dan Hadits Nabi SAW, ada janji dan ada ancaman. Seseorang yang melaksanakan perintah Allah, ia akan mendapatkan kebahagiaan. Dan seseorang yang membangkang perintah Allah, dia akan diancam dengan penderitaan. Kita boleh memilih sehingga pemaknaan takdir menjadi ukuran. Jika kita taat kepada Allah, Dia akan memberi pahala kepada kita. Jika kita membangkang perintah Allah dan lebih menaati hawa nafsu, Allah akan menghukum kita. Dengan demikian, takdir menjadi seperti sebuah ukuran yang di tentukan oleh Allah.
Anda memiliki kendraan bermotor?, mungkin Anda memiliki kendaraan lebih dari satu. Kita ambil contoh, ada sebuah sepeda motor yang oleh pabriknya diberi kemampuan laju maksimal delapan puluh kilometer per jam. ada pula yang seratus, seratus dua puluh hingga seratus delapan puluh kilometer per jam. Batas maksimal itulah takdir yang diberikan oleh pabrik yang membuat sepeda motor tersebut. Honda beat misalnya yang diberi kecepatan maksimal 140km/jam, ia tidak akan melaju lebih dari 140km/jam, akan tetapi bisa melaju kurang daripada itu.
Begitu pula sebuah sepeda motor yang dirancang oleh pabriknya dengan kecepatan maksimal 160km/jam, ia bisa melaju dengan kecepatan tersebut, bisa kurang tetapi tetap saja tidak bisa lebih. Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah, manakah sepeda motor yang akan lebih cepat melaju? Honda beat atau Tiger?. Mungkin jika seseorang ditanya bahwa Tiger pasti lebih cepat. Padahal tidak mutlak demikian. Semestinya Honda Tiger akan melaju lebih cepat, akan tetapi jika pengendaranya hanya akan mengendarai dengan kecepatan 40km/jam, sedangkan Honda Beat dikendarai dengan kecepatan 80km/jam, tentu Honda Beat akan melaju lebih cepat bukan?.
Begitu pula dengan kita, Allah telah menganugerahkan kita takdir. Ada yangu sudah pasti dan tidak bisa kita pilih, tetapi ada juga yang masih bisa kita usahakan. Pertanyaannya, seberapakah usaha yang akan kita lakukan?. Apakah Anda akan berusaha semaksimalnya, ataukah tidak?. Pesawat terbang sekalipun jika tidak dikendarai oleh pilot, dia tidak akan bisa terbang, bergerak saja dia tidak akan mampu.
Sesungguhnya kecerdasan Anda adalah takdir dari Allah, begitu pula dengan kemampuan Anda, tangan dan kaki Anda, semuanya adalah kentetuan yang datang dari Allah, penglihatan dan pendengaran Anda, Imajinasi Anda, semuanya adalah ketentuan yang datang dari Allah. Anda dapat menggunakan semaksimalnya, ataukah Anda akan mendiamkannya. Namun ingat, semua nikmat yang Allah berikan kelak akan dimintai pertanggungjawaban.
Ingatkah Anda dengan cerita Umar bin Khathab? Suatu ketika, beliau membatalkan untuk memasuki sebuah kota yang sedang terjangkit wabah penyakit. Ketika beliau ditanya, "Wahai Amirul Mukminin, mengapa Anda berlari dari takdir Allah?" Beliau menjawab "Kita berpindah dari takdir buruk menuju pada takdir yang lebih baik".
0 komentar:
Posting Komentar